BERITA REMAJA

by - 04.51

Faktor Penyebab Tingkat Bunuh Diri Remaja Masih Tinggi

Ilustrasi bunuh diri. Foto: ThinkstockIlustrasi bunuh diri. Foto: Thinkstock
Surabaya - WHO mencatat dalam setiap 40 detik, ada satu korban meninggal disebabkan bunuh diri. Percobaan bunuh diri ini pun tak hanya sering dilakukan oleh orang dewasa, namun juga menimpa remaja.

"Sebenarnya angka bunuh diri itu angka bunuh diri Global tidak hanya pada remaja, cuma memang remaja itu lebih sering melakukan upaya bunuh diri, tapi yang sukses biasanya sih orang tua," ujar salah satu psikolog dari Himpunan Psikolog (Himpsi) Jatim Atikah Dian Ariana di Surabaya, Senin (15/10/2018).

Menurut Atikah, pertumbuhan remaja biasanya ditandai dengan banyak pertumbuhan. Namun kadang hal tersebut tak dapat dikelola dengan baik. 

"Jadi gini, remaja itu kan ditandai dengan perubahan yang sangat banyak, baik secara fisik maupun psikologis. Terkadang beberapa perubahan itu tidak dapat dikelola dengan efektif oleh remaja, yang muncul adalah perilaku yang tidak sehat seperti menyakiti diri sendiri," lanjutnya. 


Untuk faktornya, Atikah menyebut ada faktor internal yakni dari dalam diri setiap remaja. Atikah memaparkan ada faktor yang diturunkan dari orang tua, namun bukan genetik. Maksudnya, sesuatu yang dibiasakan oleh orang tua dari dalam rumah. 

"Kalau kita bicara faktor pertama dari segi internal sendiri dari dia memang ada dan bisa jadi kecenderungan menyakiti dari diri sendiri itu merupakan sesuatu yang diturunkan, dalam arti bukan genetik tapi sesuatu yang dibiasakan dari rumah misalnya dia melihat orang tuanya terutama ibunya melakukan hal yang sama ketika dia marah atau dia sedih,"paparnya. SUMBER : 

Sementara faktor lainnya, remaja yang kurang support dari lingkungannya cenderung lebih mudah depresi. Biasanya saat mengalami penolakan dari tekan sebaya, atau bisa juga perilaku yang diterima teman sebaya tidak seperti apa yang dia harapkan. 

"Kedua kalau saya lihat kurangnya support dari lingkungan, remaja itu memang tugasnya adalah menjalin relasi dengan sebaya. Nah ketika itu tidak didapat atau didapat tapi tidak seperti yang diharapkan bisa saja perilaku yang muncul adalah perilaku yang frustasi. Nah dia melakukan upaya bunuh diri untuk itu," jelas Atikah. SUMBER : https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4257418/faktor-penyebab-tingkat-bunuh-diri-remaja-masih-tinggi?_ga=2.209060054.550619413.1542026853-82847474.1542026853

You May Also Like

0 komentar