Tak Kunjung Jadi PNS, Ratusan Guru Honorer di Tangerang Mogok Mengajar 2 Minggu
Liputan6.com, Jakarta - Tak kunjung diangkat jadi Pegawai Negeri Sipil, ratusan guru honorer
di Kabupaten Tangerang lakukan aksi ‘cuti mengajar massal’. Alhasil
guru-guru yang berstatus PNS di berbagai sekolah SD negeri mengaku
kewalahan dengan aksi tersebut.
Seperti yang dijumpai di SDN Pangadegan II Kampung Dadap, Desa Pangadegan, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, sebanyak lima gurunya yang berstatus PNS serta seorang kepala sekolahnya, harus bergantian mengajar 499 siswanya.
“11 guru honorer yang berada di sekolah ini ikutan menggelar aksi,” ujar Kepala SDN Pangadegan II, Yuyun, Senin (15/10/2018).
Caranya, mereka secara bergantian masuk ke kelas dari kelas 1 sampai 6, belum lagi kelas yang dibagi ke dalam dua sift, seperti kelas 1 dan 2. Kemudian, satu guru nantinya secara moving akan mengajar dua kelas sekaligus, untuk mempermudah proses pembelajaran, setiap anak akan diberikan tugas selagi pengajar mengajar di kelas lain.
Para PNS dan kepala sekolah setempat mengaku tidak keberatan bila harus bersusah payah bergantian mengajar di kelas. Sebab, mereka menghargai perjuangan para guru honorer yang ingin memperoleh haknya untuk menjadi PNS.
"Meski guru honorer di sini sedang memperjuangkan haknya, kami tetap melakukan KBM (Kegiaan Belajar Mengajar) seperti biasa dengan jumlah 13 rombongan belajar," kata Yuyun.
sumber
Seperti yang dijumpai di SDN Pangadegan II Kampung Dadap, Desa Pangadegan, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, sebanyak lima gurunya yang berstatus PNS serta seorang kepala sekolahnya, harus bergantian mengajar 499 siswanya.
Baca Juga
Caranya, mereka secara bergantian masuk ke kelas dari kelas 1 sampai 6, belum lagi kelas yang dibagi ke dalam dua sift, seperti kelas 1 dan 2. Kemudian, satu guru nantinya secara moving akan mengajar dua kelas sekaligus, untuk mempermudah proses pembelajaran, setiap anak akan diberikan tugas selagi pengajar mengajar di kelas lain.
Para PNS dan kepala sekolah setempat mengaku tidak keberatan bila harus bersusah payah bergantian mengajar di kelas. Sebab, mereka menghargai perjuangan para guru honorer yang ingin memperoleh haknya untuk menjadi PNS.
"Meski guru honorer di sini sedang memperjuangkan haknya, kami tetap melakukan KBM (Kegiaan Belajar Mengajar) seperti biasa dengan jumlah 13 rombongan belajar," kata Yuyun.
sumber
0 komentar